BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di era globalisasi semakin cepat dan terus mengalami perkembangan, motivasi
dunia industri untuk menciptakan inovasi- inovasi baru khususnya di bidang
industri otomotif baik roda dua maupun roda empat mengalami berbagai macam
variasi perubahan.
Salah satu produsen yang menciptakan
inovasi di bidang industri tersebut adalah YAMAHA dengan teknologinya YMJET-FI.
Salah satu produk dari YAMAHA yang memakai teknologi tersebut adalah Mio J
YMJET-FI (Yamaha Mixture JET-Fuel Injection). Sedangkan rivalnya AHM
(Astra Honda Motor) menciptakan teknologi bernama Programmed Fuel Injection atau
lebih dikenal dengan nama PGM-FI. Salah satu produk dari AHM (Astra Honda
Motor) yang menggunakan teknologi tersebut adalah Supra-X 125 PGM-FI.
Sistem bahan bakar pada sepeda motor
berfungsi sebagai penyuplai bahan bakar, membersihkan bahan bakar dari
kotoran-kotoran (kontaminasi) dan air (uap air), mencampur bahan bakar dan
udara, mengatur suplai bahan bakar sesuai kebutuhan mesin (sesuai beban dan
putaran). Proses pencampuran bahan bakar dan udara sangatlah penting, karena
dengan campuran yang tepat akan menghasilkan pembakaran yang sempurna. Maka
dari itu digunakan sistem bahan bakar tipe injeksi karena sistem suplai bahan
bakar dengan tipe injeksi bakar dan udara yang optimum yang dibutuhkan oleh
mesin pada setiap keadaan sehingga penggunaan bahan bakar lebih efisien.
B. MASALAH
1.
pengertian
bahan bakar fuel injection YMJET-FI.
2.
prinsip
kerja sistem fuel injetion YMJET-FI
3.
konstruksi sistem
fuel injection YMJET-FI
4.
Cara kerja sistem fuel injection YMJET-FI
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Sistem fuel injection YMJET-FI
Sistem bahan bakar fuel injection merupakan sebuah sistem penyemprotan bahan
bakar yang dalam kerjanya dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai
campuran udara dan bahan bakar yang selalu sesuai dengan kebutuhan motor bakar,
maka proses pembakaran yang terjadi diruang bakar akan terjadi secara sempurna
sehingga didapatkan daya motor yang optimal serta didapatkan gas buang yang
ramah lingkungan (Ruswid, 2008:2).
2.
Prinsip
Kerja Sistem Injeksi YMJET-FI
Sistem bahan
bakar injeksi YMJET-FI bekerja dengan cara menyuplai bahan bakar untuk proses
pembakaran pada mesin dengan menyesuaikan kondisi kerja mesin. Aliran bahan
bakar dimulai dari pompa bahan bakar yang mengalirkan sejumlah bahan bakar
bertekanan kepada injector.
Fuel pump menyuplai
bahan bakar ke injector melalui fuel filter. Pressure
regulator berfungsi menjaga supaya tekanan bahan bakar yang ke injector tetap
konstan hanya 250 kPa (2.50 kg/cm2, 35.6 psi). ketika ECU memberikan sinyal
kepada injector, fuel passage terbuka, sehingga sejumlah bahan-bakar
terinjeksi kedalam intake manifold.
Semakin lama injector diberikan
sinyal (durasi injeksi), semakin banyak bahan bakar yang diinjeksikan. Semakin
pendek waktu injector diberikan sinyal, semakin sedikit bahan bakar yang
diinjeksikan. Durasi injeksi dan timing injeksi semuanya dikontrol oleh
ECU, berdasarkan masukan dari sinyal-sinyal yang diperoleh dari throttle
position sensor, crankshaft position sensor, intake air pressure sensor, intake
air temperature sensor, O2 sensor dan engine temperature sensor yang
memungkinkan ECU menentukan durasi (lamanya) injeksi dan timing injeksi.
Timing (waktu)
injeksi ditentukan berdasarkan sinyal dari crankshaft position sensor.
Sehingga volume bahan-bakar yang dibutuhkan mesin dapat disuplai setiap saat,
sesuai dengan kondisi jalan dan pengendaraan (Service Manual Yamaha MIO J, 2015)
3. konstruksi sistem
fuel injection YMJET-FI
Secara umum,
konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga
bagian/sistem utama, yaitu;
1. sistem bahan bakar (fuel system),
2. sistem kontrol elektronik (electronic control system),
3. sistem induksi/pemasukan udara (air induction system)
1.
Sistem bahan bakar(fuel system)
Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan
bahan bakar ke mesin terdiri dari tangki bahan bakar (fuel pump), pompa bahan bakar (fuel
pump), saringan bahan bakar (fuel
filter),pipa/slang penyalur (pembagi), pengatur tekanan bahan bakar(fuel pressur regulator). Sistem bahan
bakar ini berfungsi untuk menyimpan,membersihkan, menyalurkan dan menyemprotkan/menginjeksikan
bahan bakar.
a. Tangki
bahan bakar(fuel tank)
Tangki
bahan bakar (Fuel Tank) merupakan komponen yang berfungsi untuk
menampung persediaan bahan bakar. Tangki bahan bakar pada Yamaha Mio J memiliki
kapasitas 4,8 L.
penutup
tangki (Tank Cap) yang berfungsi sebagai penutup lubang masuknya bahan bakar
agar terlindung dari debu atau air dan sebagai lubang pernafasan udara serta
untuk menjaga agar bensin tidak tumpah jika sepeda motor terbalik, filler
tube yang berfungsi untuk menjaga melimpahnya bahan bakar pada saat ada
goncangan (jika kondisi panas, bensin akan memuai).
b. Pompa
bahan bakar(fuel pump )
Berfungsi memompa dan mengalirkan
bahan bakar dari tangki bahan bakar ke injektor. Penyaluran bahan bakarnya
harus lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan mesin supaya tekanan dalam
sistem bahan bakar bisa dipertahankan setiap waktu walaupun kondisi mesin
berubah ubah.
Pompa bahan bakar yang biasa
digunakan adalah tipe in tank. Tipe in tank artinya bahwa pompa
bahan bakar berada di dalam tangki bahan bakar dengan posisi terendam bahan bakar.
Komponen pompa bahan bakar terdiri
dari :
·
Impeller pada
pompa bahan bakar yang berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki bahan
bakar dan memompanya ke sistem aliran bahan bakar sehingga bahan bakar dapat
bersirkulasi dengan tekanan tertentu.
·
Motor
listrik pada pompa bahan bakar yang berfungsi untuk memutar
impeller agar dapat memompa bahan bakar. Komponen motor listrik terdiri
dari magnet yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet yang dapat
memutarkan armature akibat adanya aliran listrik, armature yang
berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau putar, commutator yang berfungsi untuk
meneruskan arus listrik dari brush menuju ke armature, brush yang
berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari sumber tegangan menuju ke commutator.
·
Check valve pada
pompa bahan bakar yang berfungsi untuk menahan bahan bakar bertekanan yang
terdapat pada selang saluran bahan bakar ketika pompa berhenti agar bahan bakar
tidak kembali ke dalam pompa bahan bakar atau ke dalam tangki bahan bakar.
c. Saringan
bahan bakar (Fuel suction filter)
Saringan bahan bakar (Fuel Suction Filter)
berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran dan partikel asing lainnya dari bahan
bakar agar tidak masuk ke pompa bahan bakar atau ke injector.
d. Pipa/slang
peyalur bahan bakar (Fuel feed hose)
slang untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki
menuju injektor. Slang dirancang harus tahan tekanan bahan bakar akibat dipompa dengan tekanan
minimal sebesar tekanan yang dihasilkan oleh pompa.
e. Pengatur
tekanan bahan bakar (fuel pressure regulator)
Pressure regulator berfungsi
mengatur tekanan bahan bakar yang mengalir ke injector. Jumlah injeksi
bahan bakar dikontrol sesuai lamanya sinyal yang diberikan ke injector,
sehingga tekanan konstan pada injector harus dipertahankan
(Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2008:331
2.
Sistem kontrol elektronik (electronic control system)
Sistem
kontrol elektronik merupakan sistem yang mengatur suplai bahan bakar pada
Yamaha Mio J YMJET-FI agar bahan bakar dapat di injeksikan pada saat dan jumlah
volume yang tepat berdasarkan kondisi kerja mesin.
Komponen
sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Bagian
sensor/input
a. Sensor
MAQS (Modulated Air
Quantity Sensor)
yang
merupakan serangkaian dari beberapa sensor yaitu :
1. (Intake
Air Temperature Sensor)
Sensor udara masuk
(Intake
Air Temperature Sensor) berfungsi untuk memberikan sinyal
ke ECU berupa informasi (deteksi) tentang suhu udara yang masuk ke intake
manifold. Tegangan referensi/suplai dari ECU selanjutnya akan berubah
menjadi tegangan sinyal yang nilainya dipengaruhi oleh suhu udara masuk
2. (Intake Air Pressure Sensor) Sensor tekanan udara masuk
berfungsi untuk mendeteksi beban mesin
melalui tekanan udara yang masuk ke intake manifold dan memberikan
sinyal hasil deteksi ke ECU berupa referensi tegangan yang selanjutnya
digunakan ECU untuk menentukan durasi penginjeksian bahan bakar atau banyaknya
bahan bakar yang di injeksikan.
3. (Throttle Position Sensor) sensor posisi katub gas
berfungsi untuk mengetahui posisi
(derajat) pembukaan katup gas guna mengkoreksi AFR (Air Fuel Ratio),
pendeteksi perlambatan bersama-sama dengan sensor RPM untuk fuel cut-off dan
untuk mendeteksi beban maksimum (Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, 2008:331).
b. Crankshaft
position sensor
perangkat ini mendeteksi siklus 4 langkah mesin. Fungsinya
untuk menentukan timing pengapian dan semprotan bahan bakar dari injektor. Pada
bagian luar magnet terdapat tonjolan atau pick up yang bersentuhan langsung
dengan CPS yang membaca posisi piston sedang di atas atau di bawah.
Tapi CPS saja tidak cukup untuk menentukan langkah hisap dan langkah kerja yang sama-sama memposisikan piston dalam keadaan turun. CPS harus dibantu oleh Intake Air Pressure Sensor (IAPS), karena saat langkah hisap tekanan di intake manifold akan turun.
Tapi CPS saja tidak cukup untuk menentukan langkah hisap dan langkah kerja yang sama-sama memposisikan piston dalam keadaan turun. CPS harus dibantu oleh Intake Air Pressure Sensor (IAPS), karena saat langkah hisap tekanan di intake manifold akan turun.
c. Coolant/oli Temparature Sensor
berfungsi untuk mendeteksi suhu mesin
dan memberikan input sinyal deteksi ke ECU berupa referensi tegangan
yang berbeda-beda berdasarkan suhu mesin yang terdeteksi yang akan digunakan ECU untuk menentukan
banyaknya bahan bakar yang di injeksikan
d. O2 Sensor
dipasangkan di exhaust manifold yang
berfungsi untuk mendeteksi konsentrasi oksigen pada gas buang kendaraan,
menghitung perbandingan udara dan bensin, dan menginformasikan hasilnya pada
ECU
2. Bagian
Proses
a. ECU
(Engine Control Unit)
Menerima dan menghitung
seluruh informasi/data yang diterima dari
masing-masing sinyal sensor kemudian diolah untuk kemudian dijadikan
garis perintah kepada actuator. ECU
mendapat suplai tegangan listrik dari baterai, yang selanjutnya tegangan
listrik tersebut akan dialirkan ke sensor dan actuator yang besar
kecilnya tegangan disesuaikan dengan kapasitas sensor ataupun actuator (Ruswid,
2008:9).
Bagian-bagian ECU :
· Micro
Processor berfungsi untuk mengatur jalannya perintah dan
mengambil keputusan data yang telah diolah berdasarkan informasi dari data yang
tersimpan pada memory.
· Memory
berfungsi
untuk Menyimpan data-data input yang siap diinformasikan ke micro processor.
· Input
berfungsi
untuk memberikan informasi berupa sinyal listrik ke memory untuk diproses oleh micro
processor.
· Akuisi
Data berfungsi untuk membedakan data yang telah diproses
oleh micro processor kemudian diinformasikan ke output.
· Output
berfungsi
untuk memberikan sinyal listrik yang dihasilkan oleh akuisi data ke aktuator-aktuator
3.
Bagian
Acuator
a. Injector
Injector adalah salah satu
bagian dari sistem bahan bakar injeksi yang akan mengabutkan bahan bakar agar
terjadi proses pencampuran yang homogen antara udara dan bahan bakar.
Terjadinya penyemprotan pada injektor adalah pada saat ECU memberikan tegangan
listrik ke solenoid coil injektor. Dengan pemberian tegangan listrik tersebut
solenoid coil akan menjadi magnet sehingga mampu menarik plunger dan mengangkat
needle valve (katup jarum) dari dudukannya, sehingga saluran bahan bakar yang
sudah bertekanan akan memancar keluar dari injektor.
b.
Idle
speed control
ISC (Idle speed control) difungsikan untuk
mengatur besarnya udara yang diberikan pada saat putaran idle. Idle
speed control dipasangkan pada air assist passage. ECU hanya
mengoperasikan katup ISC untuk membuat idle-up dan memberikan umpan
balik untuk mencapai target putaran idling (Ruswid, 2008:12).
c. fast idle solenoid
untuk meningkatkan putaran mesin saat
mesin masih dingin, tujuannya agar mesin cepat sampai pada temperatur bekerja
yang ideal. Secara garis besar, fungsi FID ini mirip dengan choke pada sepeda
motor karburator.
d. Ignition coil
Berfungsi menghasilkan arus
listrik guna membakar campuran bahan bakar dan udara.
3. Sistem
Induksi Udara
Komponen
yang termasuk ke dalam sistem ini antara lain;
a. air cleaner/air box (saringan udara)
b. intake manifold
c. throttle body (tempat katup gas).
Sistem
ini berfungsi untuk menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk
pembakaran.
4. Cara
Kerja Sistem YMJET-FI
Teknologi YMJET-FI yang baru
dikembangkan oleh yamaha menampilkan efisiensi pembakaran yang sangat baik,
memungkinkan kendaraan mencapai karakteristik pengendaraan yang sangat nyaman
dan ekonomis bahan bakarnya, serta ramah lingkungan. YMJET-FI ini terdiri dari
dua throttle valve mekanis, satu didepan dan satu dibelakang, yang
berguna untuk mengontrol aliran udara tambahan (Service Manual Yamaha MIO J,
2012:1-5).
Gambar 2.40
Sistem Aliran Udara YMJET-FI(Service Manual Yamaha MIO J, 2012:1-5).
a. Cara Kerja Saat Kondisi Mesin Dingin
Pada saat mesin masih dingin (kondisi
misalnya pada saat menghidupkan dipagi hari) Maka dibutuhkan campuran bahan
bakar dan udara yang lebih banyak (campuran kaya). Hal ini disebabkan penguapan
bahan bakar rendah pada saat kondisi temperature rendah. Dengan demikian
akan terdapat sedikit bahan bakar yang menempel di dinding Intake Manifold sehingga
tidak masuk dan terbakar dalam ruang bakar.
Untuk memperkaya bahan bakar pada
campuran tersebut pada sistem YMJET-FI terdapat Coolant/oli Temparature Sensor.Sensor ini akan mendeteksi
kondisi mesin yang masih dingin tersebut. Temperatur mesin terdeteksi akan
dirubah menjadi signal listrik dan dikirim ke ECU (Engine Control Unit).
Selanjutnya ECU akan mengolah signal atau informasi tersebut dan memberikan
perintah kepada Injector dan
FID dengan memberikan tegangan yang lebih lama pada Solenoid
Injector agar bahan bakar yang di injeksikan menjadi lebih banyak (kaya).
Dengan demikian, rendahnya penguapan bahan bakar pada saat temperatur masih
rendah sehingga akan ada bahan bakar yang menempel di dinding Intake
Manifold dapat diantisipasi dengan memperkaya campuran tersebut.
b. Cara
Kerja Pada Saat Putaran Rendah
Pada saat putaran mesin rendah dan suhu
mesin sudah mencapai suhu kerjanya, ECU (Engine Control Unit) akan
mengontrol dan memberikan tegangan ke Injector hanya sebentar saja
(beberapa derajat engkol) karena tekanan udara yang dideteksi oleh Intake
Air Pressure Sensor masih rendah. Hal ini dimungkinkan tetap terjadinya
perbandingan campuran bahan bakar dan udara yang tepat (mendekati campuran
teoritis atau ideal).
Berdasarkan informasi dari sensor
tekanan udara dan sensor posisi katup gas, ECU (Engine Control Unit)
akan memberikan tegangan listrik kepada
solenoid Injector untuk menginjeksikan bahan bakar. Lamanya
penginjeksian hanya beberapa derajat engkol karena bahan bakar yang dibutuhkan
masih sedikit.
Pada saat putaran mesin sedikit dinaikan
tetapi masih termasuk ke dalam putaran rendah, tekanan yang dideteksi oleh
sensor akan lebih tinggi dibandingkan saat putaran stasioner. Naiknya tekanan
udara yang masuk mengindikasikan bahwa jumlah udara yang masuk lebih banyak.
Berdasarkan informasi yang diperoleh sensor tekanan udara, ECU (Engine
Control Unit) akan memberikan tegangan listrik sedikit lebih lama
dibandingkan putaran stasioner.
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa
proses penginjeksian pada Injector terjadi saat ECU memberikan tegangan
pada Solenoid Injector. Dengan pemberian tegangan listrik tersebut Solenoid
Coil akan menjadi megnet sehingga mampu menarik Plunger dan
mengangkat Needle Valve (katup jarum) dari dudukannya, sehingga bahan
bakar yang berada dalam saluran bahan bakar yang sudah bertekanan akan
diinjeksikan keluar dari Injector.
c. Cara
Kerja Saat Putaran Menengah dan Tinggi
Pada
saat putaran mesin dinaikan dan mesin dalam kondisi normal, ECU menerima
informasi dari sensor posisi katup gas dan sensor tekanan udara. sensor posisi
katup gas mendeteksi pembukaan katup gas sedangkan sensor tekanan udara
mendeteksi tekanan udara yang semakin naik. Sensor-sensor tersebut mengirimkan
informasi ke ECU dalam bentuk signal listrik. ECU kemudian mengolahnya dan
selanjutnya akan memberikan tegangan listrik ke Solenoid Injector dengan
waktu yang lebih lama dibandingkan putaran rendah.
Selanjutnya jika putaran mesin dinaikan
lagi, katup gas semakin terbuka dan sensor posisi katup gas akan mendeteksi
perubahan katup gas tersebut. ECU menerima informasi perubahan katup gas
tersebut dalam bentuk sinyal listrik dan akan memberikan tegangan listrik
kepada solenoid Injector lebih lama dibandingkan putaran menengah karena
bahan bakar yang dibutuhkan lebih banyak. Dengan demikian lamanya penginjeksian
akan melebihi dari setengah putaran derajat engkol.
d. Cara
Kerja Saat Akselerasi
Bila sepeda motor diakselerasi (digas)
dengan serentak dari kecepatan rendah, maka volume udara akan bertambah dengan
cepat. Perubahan katup gas dibuka dengan tiba-tiba dan tekanan udara yang
mengalir akan dideteksi oleh sensor tekanan udara. Walaupun yang dideteksi oleh
sensor tekanan udara adalah tekanan udaranya, namun pada dasarnya juga
menentukan jumlah udara.
Semakin tinggi tekanan udara yang
dideteksi, maka semakin banyak udara yang masuk ke Intake Manifold.
Dengan demikian, selama akselerasi pada sistem YMJET-FI tidak terjadi
keterlambatan pengiriman bahan bakar karena bahan bakar yang bertekanan tinggi
tersebut diinjeksikan sesuai dengan perubahan volume udara yang masuk
Letak Komponen Sistem
Bahan Bakar Yamaha Mio J
Gambar 3.1 Letak
komponen sistem YMJET-FI yamaha mio j (Service Manual Yamaha MIO J, 2012:1-3)
Keterangan komponen:
1. ECU (Engine Control Unit)
2. Lampu peringatan mesin
bermasalah (Engine Trouble Warning Light )
3. Selang bahan bakar (Fuel
Feed Hose)
4. Ignition coil
5. Fuel injector
6. Sensor tekanan udara masuk (Intake
Air Pressure Sensor)
7. Pengontrol putaran langsam (Idle
Speed Control)
8. Sensr suhu udara masuk (Intake
Air Temperature Sensor)
9. Battery
10. Saringan udara
11. Catalytic converter
12. Sensor posisi poros engkol (Crankshaft
position sensor)
13. Sensor suhu mesin (Engine
Temperature Sensor)
14. Busi
15. Tangki bahan bakar (Fuel
Tank)
16. Pompa bahan bakar (Fuel
Pump)
17. Sensor posisi katup gas (Throttle Position Sensor)
18. Sensor O2
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Sistem bahan bakar injeksi YMJET-FI
adalah sistem suplai bahan bakar dengan menggunakan teknologi kontrol secara
elektronik yang mampu mengatur pasokan bahan bakar dan udara secara optimum
yang dibutuhkan mesin pada setiap keadaan.
2. Proses
pemberian bahan bakar dari ECU (Engine Control Unit) ke injector yang
didasarkan pada signal-signal dari sensor-sensor antara lain Crankshaft
position sensor, throttle position sensor, sensor suhu mesin, sensor O2, sensor
suhu udara masuk, dan sensor tekanan udara masuk.
DAFTAR PUSTAKA
Ruswid, 2008, Modul 4 Electronik Fuel Injection EFI,
Penerbit SMK AL HIKMAH 1 SIRAMPOG, Sirampog.
Yamaha Indonesia Motor
Manufacturing, 2012, Service Manual AL 115F/FC MIO J, Penerbit PT.
Yamaha Indonesia Motor Mfg,
Jama, Jalius. Wagino, 2008, Teknik
Sepeda Motor Jilid 2 Untuk SMK, Penerbit Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.